Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank)
Bank Pembangunan Asia (BPA) didirikan pada
tahun 1966 dengan tujuan mendukung perkembangan sosial dan ekonomi di kawasan
Asia dan Pasifik. Dana bersumber dari negara-negara anggota, pinjaman dari
pasar modal dunia, dan dari pendapatan Bank sendiri.Tujuan bank pembangunan
asia, lebih didasarkan dalam rangka kerja sama ekonomi dan pembangunan. Akibat
sulitnya memperoleh bantuan dari negara-negara maju.
Fungsi Dasar Bank Pembangunan Asia adalah:
- Memberi pinjaman dan modal ekuitas untuk kemajuan ekonomi dan
sosial negara-negara berkembang yang menjadi anggotanya;
- Memberikan bantuan teknis dan jasa konsultasi untuk persiapan dan
pelaksanaan proyek-proyek dan program pembangunan;
- Mendukung investasi swasta dan modal publik untuk kepentingan
pembangunan;
- Menanggapi permintaan bantuan tentang koordinasi kebijakan dan
rencana pembangunan negara-negara anggota.
Walaupun berniat baik, operasi yang didanai
ADB telah bertanggung jawab untuk menyebabkan kerusakan lingkungan dan sosial
yang luas, dapat mempengaruhi beberapa daerah masyarakat termiskin dan paling
rentan.
Walaupun publik dibiayai oleh dolar pembayar pajak, kegiatan ADB (dan orang lain bank-bank pembangunan multilateral) yang sering dilakukan tanpa partisipasi orang yang terkena, organisasi non-pemerintah (LSM), atau, dalam banyak kasus, pejabat terpilih dalam pinjaman negara.. Sebuah gerakan global untuk mereformasi MDBs mendasarkan kegiatannya pada asumsi bahwa pembangunan berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan tidak mungkin tanpa partisipasi masyarakat informasi dalam proses pengambilan keputusan.
BPA bermarkas di Manila. Anggota BPA terdiri dari 56 negara, 40 diantaranya dari kawasan Asia dan Pasifik dan 16 dari Eropa dan Amerika Utara. Pemegang saham terbesar adalah Amerika Serikat dan Jepang dan peminjam terbesar adalah Indonesia dan Cina. Sektor transportasi dan komunikasi telah menerima bagian terbesar dari pinjaman, diikuti oleh sektor energi, infrastruktur sosial, pinjaman multi-sektor, pertanian dan sumber daya alam, industri, keuangan dan bahan tambang bukan-minyak. Pinjaman total BPA setiap tahunnya sekitar US$6-7 milyar.
keprihatinan masyarakat sipil dengan ADB meliputi:
Walaupun publik dibiayai oleh dolar pembayar pajak, kegiatan ADB (dan orang lain bank-bank pembangunan multilateral) yang sering dilakukan tanpa partisipasi orang yang terkena, organisasi non-pemerintah (LSM), atau, dalam banyak kasus, pejabat terpilih dalam pinjaman negara.. Sebuah gerakan global untuk mereformasi MDBs mendasarkan kegiatannya pada asumsi bahwa pembangunan berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan tidak mungkin tanpa partisipasi masyarakat informasi dalam proses pengambilan keputusan.
BPA bermarkas di Manila. Anggota BPA terdiri dari 56 negara, 40 diantaranya dari kawasan Asia dan Pasifik dan 16 dari Eropa dan Amerika Utara. Pemegang saham terbesar adalah Amerika Serikat dan Jepang dan peminjam terbesar adalah Indonesia dan Cina. Sektor transportasi dan komunikasi telah menerima bagian terbesar dari pinjaman, diikuti oleh sektor energi, infrastruktur sosial, pinjaman multi-sektor, pertanian dan sumber daya alam, industri, keuangan dan bahan tambang bukan-minyak. Pinjaman total BPA setiap tahunnya sekitar US$6-7 milyar.
keprihatinan masyarakat sipil dengan ADB meliputi:
- Akses informasi mengenai operasi ADB
- Partisipasi publik dalam, implementasi desain pemantauan, dan
evaluasi proyek ADB
- Sosial dan lingkungan dari program-program ADB dan proyek, dan
akuntabilitas Bank untuk dampak-dampak
- ADB sektor swasta pinjaman
- ADB peran dalam kerjasama ekonomi regional dan sub-regional
Bank Information Center, bekerja sama
dengan mitra-mitranya, bekerja ke arah demokratisasi ADB sehingga pertimbangan
sosial dan lingkungan yang tergabung dalam keputusan Bank 'proses pembuatan dan
operasi.
Seperti halnya Lembaga Keuangan Internasional
lainnya, BPA menerapkan kebijakan persyaratan atas pinjaman. Persyaratan
tersebut biasanya adalah swastanisasi, deregulasi dan dukungan untuk investasi
asing. Kritik menandaskan bahwa kebijakan semacam ini hampir tidak ada
peranannya dalam mengurangi kemiskinan atau melindungi llingkungan hidup.
Seperti Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia masih memiliki catatan yang jauh
lebih baik dibandingkan dengan IMF dalam hal konsultasi dengan masyarakat. LSM
dapat memaksa untuk mengadakan pertemuan dengan para wakil misi, menyoroti
kebijakan atau target yang belum diterapkan dan kebijakan yang bermasalah dan
menyarankan kebijakan yang patut disertakan. LSM sebaiknya menghubungi Liaison
Officer Bank Pembangunan Asia Indonesia, Cecile Gregory.
Seperti halnya lembaga-lembaga multiliteral
lainnya, tujuan BPA yang tercantum dalam “the 2002 Country Assistance Strategy”
ditujukan untuk mengurangi kemiskikan dan ketimpangan wilayah dengan
meningkatkan ketata pemerintahan (good governance), memenuhi kebutuhan lokal
melalui desentralisasi, pengembangan sumber daya manusia, menejemen lingkungan,
mempromosikan pengaturan sumber daya alam yang lebih berkelanjutan dan
menigkatkan perospek pertumbuhan jangka panjang. Stategi ini dilakukan sampai
2006. BPA juga menekankan pentingnya koordinasi dengan agen-agen multiliteral
lainnya.
Tugas Bank Pembanguna Asia
Tugas Bank Pembanguna Asia
Berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi di benua asia dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di benua asia dan
meningkatkan pemberian bantuan kepada anggotanya dapat berupa bantuan keuangan
atau bantuan teknik secara berkala sesuai kebutuhan
Sumber-sumber Dana Bank Pembangunan Asia
1. Sebagian besar dari Negara-negara asia. Begitu pula para pemimpinnya bank pembangunan asia tidak hanya dinegara-negara kawasan asia akan tetapi sudah meliputi Negara-negara non Asia.
1. Sebagian besar dari Negara-negara asia. Begitu pula para pemimpinnya bank pembangunan asia tidak hanya dinegara-negara kawasan asia akan tetapi sudah meliputi Negara-negara non Asia.
2. Bank pembangunan asia juga memiliki dana
tambahan yang diperoleh melalua pembiayaan bersama dengan institusi lainnya
terutama dari sektor swasta, resmi dan institusi penyedian kredit expor. Pada
tahun 2003, total kerja sama berjumlah US$ 2,42 milyar untuk 28 pinjaman proyek
serta US$ 471,93 juta dalam bentuk hibah dan bantuan teknis yang digunakan
untuk mmbiayai 89 proyek. Bentuk-bentuk tahun 1970 sampai akhir 2003 , total
pembiayaan berjumlah US$ 40,65 milyar untuk 637
3. Pinjaman dan US$ 1,055 milyar dalam bentuk hibah dan bantuan teknis yang digunakan untuk membiayai sekitar 590 proyek
4. Pinjaman untuk 6 proyek BPA di Indonesia yang dibiayai oleh sektor swasta dari 1 januari 1999 sampai dengan 31 desember 2003 bejumlah total US$ 733,8 juta. Pembiayaan dari sumber swasta terutama lebih banyak digunakan untuk program restrukturisasi sektor energi sebesar US$ 400 juta.
3. Pinjaman dan US$ 1,055 milyar dalam bentuk hibah dan bantuan teknis yang digunakan untuk membiayai sekitar 590 proyek
4. Pinjaman untuk 6 proyek BPA di Indonesia yang dibiayai oleh sektor swasta dari 1 januari 1999 sampai dengan 31 desember 2003 bejumlah total US$ 733,8 juta. Pembiayaan dari sumber swasta terutama lebih banyak digunakan untuk program restrukturisasi sektor energi sebesar US$ 400 juta.
0 komentar:
Posting Komentar